Tampilkan postingan dengan label fanfic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fanfic. Tampilkan semua postingan
Selasa, 01 Desember 2015 0 komentar

The Ferocious Regalia

The Ferocious Regalia

.
Summary:
As the heir of a temple priest, Kagami had the ability to see and communicate with the five Guardian Beasts. When a group of a company intended to gain control of the village where he lived, Kagami enlisted the help of Kuroko, a friend who had the same ability as him. Can they successfully defend their hometown, whilst trying to calm down the raging beasts from destroying the city?
.
Casts:
Kagami Taiga — Has a dream of becoming a firefighter. After Himuro informed him of the crisis which the Company had brought, he was determined to stop them at all costs.
Kuroko Tetsuya — Working as a kindergarten teacher. Has a puppy named after him, but called it Nigou. He was the one who told Kagami of the beasts’ restlessness.
Himuro Tatsuya — Kagami’s old friend who was the first going against the Company. Like the other minor casts, he couldn’t see nor communicate with the beasts.
Momoi Satsuki — Kuroko’s friend who has a crush on him. She was attacked by the people from the company.
Aida Riko — Kagami and Kuroko’s friend. Her family and friends was attacked by the company.
Alexandra Garcia — Called Alex for short. Kagami and Himuro’s teacher and guardian in the village. She was injured from the company attack, but was saved by Himuro.
Haizaki Shougo — Kuroko’s old friend and a rather felonious delinquent. Hates the company and wanted to kick their ass from his hometown.
Kise Ryouta — The Guardian Beast of Light. He holds the Topaz Gem and is able to manifest illusion and creates perfect copy of anything. His true form is a golden fox.
Midorima Shintarou — The Guardian Beast of Sky. He holds the Emerald Gem, has a keen eyes and perfect accuracy in widespread area. His true form is a jade phoenix.
Aomine Daiki — The Guardian Beast of Storm. He holds the Sapphire Gem, has highest agility and power. His true form is a black wolf.
Murasakibara Atsushi — The Guardian Beast of Earth. He holds the Amethyst Gem, the powerhouse amongst the beasts and perfect defense. His true form is a violet wolf.
Akashi Seijuurou — The Guardian Beast of Fire. He is also the leader of all Guardian Beasts. He holds Ruby Gem. He has the ability to manipulate time and fire. Unlike the other beasts, he is actually two entities in one body, and often switches with his other, more cold-hearted self. His true form is a red fox.
The Company — Comes from the city to gain control over the village and rebuild it into a modern town.
.

Plot :
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

Inti : Gurung dadi. -_-)
Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Unleashed [ SJ Fanfic ]


>> Unleashed <<

~ … o0o … ~

Ini awalnya di publish di Fanfiction.net

~ … o0o …~

Warning : Abuse, Kekerasan, Bukan bacaan anak-anak seperti saya (?)

~ … o0o … ~

CLICK!

“Ini ketiga kalinya aku datang kemari hanya untuk mendengar ocehanmu, Song Nam Yoon…”

“A..ampun…! Tapi sungguh—… a-aku akan membayar semua hutang-hutangku!!” pinta Nam Yoon sembari memelas pada pria dihadapannya. Sebuah pistol dengan mode keamanan yang terbuka menempel dibelakang tengkuknya. 

“Kumohon beri aku waktu, Soo Man-ssi!!” jeritnya putus asa.

“Cih..!” Soo Man meludah di depan Nam Yoon. “Berterimakasihlah aku masih punya kesabaran. Jika sampai Rabu depan kau masih belum juga mengais-ngais di jalan untuk membayarnya, aku akan membunuhmu.”

Nam Yoon semakin ketakutan. “T-tentu saja… jangan khawatir…” lirihnya. 

“Aku pasti akan membayar semuanya! Tolong berikan sedikit waktu lagi, Tuan…”

Merasa cukup dengan Nam Yoon, Soo Man segera berbalik pergi diikuti para bodyguardnya. Nam Yoon terdiam melihat kepergian sang boss mafia di tempatnya. Terdengar suara mengaing dari belakang pintu dapur.

Seorang laki-laki perlahan berjalan keluar menuju ruang tamu— tempat dimana Nam Yoon sang ‘majikan’-nya berada. Mendengar suara yang tidak asing dibelakangnya, Nam Yoon membalikkan badannya pada laki-laki itu.

“Apa yang kau lakukan, Zhoumi?” tanyanya. “Kemarilah…”
Zhoumi hanya terdiam dan dengan patuh berjalan mendekat. Tapi tiba-tiba ia berhenti begitu merasa terlalu mendekat pada ‘majikan’-nya. Hal itu membuat 
Nam Yoon kesal dan merasa diabaikan.

“KUBILANG KEMARI…!!” bentaknya sekeras mungkin. “Patuhi perintahku, anjing bodoh!”

Sedikit tersentak, Zhoumi pun bergerak maju hingga akhirnya sampai tepat dihadapan sang ‘majikan’. Nam Yoon tersenyum pada ‘peliharaan’-nya. 

Meskipun ia lebih tinggi dari Nam Yoon, tetapi Nam Yoon sama sekali tidak merasa terintimidasi akan Zhoumi. Karena ia tahu benar Zhoumi hanya tunduk padanya, karena ia adalah majikan dari Zhoumi, yang ia anggap seperti anjing peliharaannya sendiri.

Tangan Nam Yoon meraih kalung anjing di leher pria didepannya dan mengusap-usap kalung rantai itu. Zhoumi tidak memberikan reaksi apapun selain menundukkan kepalanya.

“Kau lihat apa yang dilakukan pak tua Soo Man itu padaku?” bisiknya. “Aku yakin sekali kau melihat semua hal barusan dengan sepasang matamu itu, kan?”

Zhoumi hanya diam membeku di tempat saat merasakan jemari sang ‘majikan’ bersentuhan dengan leher jenjangnya. Senyuman Nam Yoon seketika berubah menjadi seringai licik, dan dengan kasar ditariknya rantai kerah anjing ditangannya, membuat Zhoumi tertarik kebawah.

“Kau lihat apa yang bajingan tua itu lakukan padaku, hah?” Zhoumi tersengal-sengal karena cekikan di lehernya semakin menguat. Tangannya menarik-narik jemari Nam Yoon, tapi tentu saja usahanya sia-sia.

“Kau tidak buta, kan?!” Nam Yoon tertawa melihat Zhoumi yang tersiksa atas perlakuannya. “TAPI APA YANG KAU LAKUKAN—TERDIAM DAN BERSEMBUNYI SEPERTI TADI?!” hardiknya, masih dengan senyuman licik di wajahnya. “ANJING TIDAK BERGUNA—!! LEBIH BAIK KAU MATI SAJA…!!”

“Grrr….—!!”

Seketika terdengar suara geraman keras dari lantai atas. Sontak Nam Yoon mendongak— tanpa melepaskan cekikannya pada Zhoumi —dan melihat sepasang mata mendelik kepadanya dengan penuh amarah.

Tapi Nam Yoon hanya menyeringai saat matanya menangkap sebuah kerah anjing— yang sama dengan milik Zhoumi —melingkar di leher laki-laki itu. Ia juga adalah ‘peliharaan’ Nam Yoon yang lain.

“Ahaha, kau berani dengan majikanmu sendiri, Siwonnie?” tantangnya. “Aku benar-benar tidak suka dengan peliharaan yang tidak patuh.”

Siwon menggeram keras dan meloncat turun— membuat Nam Yoon terjingkat kaget — tapi sebelum laki-laki itu sempat menyentuh sang ‘majikan’, seorang laki-laki ‘anjing’ lain melompat dari persembunyiannya dan menyerang Siwon dengan keras—membuat keduanya menghantam lemari besi sebelum akhirnya jatuh ke lantai. Laki-laki berkalung rantai dengan nama ‘Hangeng’ itu hanya bisa menahan Siwon sebelum akhirnya Siwon membanting tubuhnya ke dinding.

Hangeng tersungkur dan terbatuk-batuk karena hantaman barusan terasa hingga ke paru-parunya. Tapi hal itu tidak membuat Siwon berhenti. Ia bangkit dan menyerang Hangeng— menendangnya dengan keras— sebelum menggeram untuk kesekian kalinya. Hangeng tampaknya tidak mau kalah— ia menghindar tepat sesaat sebelum Siwon menyerangnya dari atas — dan memukul kepala ‘anjing’ bertubuh lebih besar darinya itu dengan sangat keras ke lantai. Darah perlahan menetes dari pelipis Siwon yang tergores.

Nam Yoon tertawa keras melihat kejadian didepan matanya. Begitu kerasnya hingga ia tidak sadar telah melepaskan cekikannya dar leher Zhoumi. Zhoumi bisa merasakan penglihatannya mulai kabur sebelum akhirnya jatuh tersungkur karena kekurangan oksigen. Tangannya seketika mengepal didadanya yang sesak dan meringkuk di lantai kesakitan.

“Anjing-anjing bodoh…” Nam Yoon tertawa melihat kedua ‘peliharaan’-nya saling membunuh satu sama lain dan meninggalkan mereka pergi begitu saja. Dalam hati ia bertaruh siapa yang akan mati duluan dari mereka.
‘…yang manapun yang mati duluan sama sekali tidak penting.’

~ … o0o … ~

.. To Be Continue ..

A/N : Mianhae untuk bahasa yang KASAR. Saya tidak tega pas ngetik ini. Tapi mau gimana lagi... Author dilemma, saat ingin menggambarkan suasana yang sebenar-benarnya /halah/
 
;