- Shall = Should Misalnya :
I will go to school tomorrow, artinya Saya akan pergi ke sekolah besok (will, juga bisa sebagai kata yang pasti).
Tapi, kalo shall :I shall go to school tomorrow, artinya Saya hendak pergi ke sekolah besok.(Shall, juga bisa sebagai kata yang belum pasti tapi diusahakan untuk pasti, kalo orang muslim sih biasanya ngomong إنشا الله (dibaca: insha allah)).
- Penggunaan will dan shall 1. Will dan Shall digunakan untuk British English, Shall digunakan untuk subject I, You, We, They, sedangkan Will digunakan untuk subject He, She, It.
- Would, should, dan could Would, should, dan could adalah sama-sama bentuk lampau. Sama-sama untuk permohonan, atau definitif nya adalah "asking someone politely".
- Kalimat Ajakan Contohnya :
- Shall we start now ?
- Will we start now?
2. Sedangkan American English semua subjeknya (I, You, We, They, He, She, It) hanya menggunakan Will.
'Would' bentuk lampau dari 'Will'. 'Would' biasa digunakan untuk melakukan permohonan secara halus,
"Would you like to come to my house ?" (artinya: Apakah kamu ingin datang ke rumahku ?).
Pada contoh yang lebih sopan dapat menggunakan,
"Would you mind coming to my house ?" (artinya: Maukah kamu datang ke rumahku ?)
'Should' adalah bentuk lampau dari 'Shall', namun dengan penggunaan berbeda. Maknanya adalah seharusnya. 'Shall' beda penggunaan dengan 'should'.
"Shall we start now?", menjadi kalimat contoh yang bukan
Penggunaan 'Shall' selalu identik untuk digunakan bersamaan dengan 'We', memang aturannya 'Shall' hanya dipakai untuk 'We' saja, bukan 'You', dan sebagainya.
Untuk 'You' dengan konteks kalimat yang sama, 'Shall' dapat digantikan dengan 'Would', 'Will', dan 'Can', sehingga dapat menjadi "Would you start now ?".
Sekali lagi, meski diakhiri tanda tanya, bukan berarti pertanyaan melainkan seperti kalimat ajakan.
Beda dari keduanya adalah, bahwa penggunaan shall lebih halus (sopan).
Penggunaan will seperti di atas, hanya umum digunakan untuk pembicaraan antar teman saja.
Source » Beno
0 komentar:
Posting Komentar